Para pekerja kantoran atau rumahan biasa menggunakan PC untuk mendukung pekerjaan mereka. PC menjadi kebutuhan dengan frekuensi penggunaan yang berbeda-beda bagi tiap orang.
Website Digitaltrends melaporkan, Senin (23/2/2015), seringnya PC di shutdown dan dinyalakan berdampak pada komponen perangkat. Apakah sebaiknya pengguna mematikan atau meninggalkan komputer dalam posisi stand-by?
"Ini bergantung dari seberapa sering Anda menggunakannya," kata Geek Squad Agent, Steven Leslie. Lebih lanjut ia menjelaskan, bila Anda menggunakan komputer beberapa kali dalam sehari, langkah terbaik ialah meninggalkannya.
Sedangkan, bila Anda menggunakan PC untuk waktu yang tidak lama, katakanlah satu atau dua jam dalam sehari, maka lebih baik PC dimatikan. "Meninggalkan komputer di sepanjang waktu ialah lebih mengurangi stres dibandingkan mematikannya saat dipakai beberapa kali dalam sehari," ungkap Steven.
Lebih lanjut ia menerangkan, setiap kali sebuah komputer dinyalakan, ia memiliki lonjakan kecil daya. Sementara bila PC dinyalakan beberapa kali sehari, maka hal itu berpotensi memperpendek umur komputer.
Risiko akan lebih besar pada PC yang lebih tua. Konon, kerusakan akan lebih mungkin pada hard disk drive tradisional, yang memiliki komponen bergerak dibandingkan solid state drive.
Terlalu sering mematikan dan menyalakan komputer dalam sehari bisa membuat komputer cepat rusak. Komputer akan memanas saat dihidupkan dan panas ialah musuh bagi semua komponen PC.
"Beberapa komponen memiliki siklus hidup yang terbatas. Misalnya, jika LCD panel, itu bisa memiliki 15 ribu jam atau sekira 2 tahun," tutur Ajay Gupta, Director of Notebook Product Management and Commercial PC HP.
Untuk alasan ini, ada baiknya untuk mematikan LCD saat tidak digunakan. Selain itu, baterai dan hard drive memiliki siklus hidup yang terbatas. Sebaiknya mematikan apabila tidak dipakai untuk memperpanjang masa hidup komponen ini. Sumber okezone.com
Comments